Sejarah Desa

Terdengar cerita daerah pedesaan yang subur yang berada di pantaiutara laut jawa serta berada di lereng gunung muria antara desa Pondowan, Desa Pakis, dan Desa Margomulyo di atas tanah yang datar dan dipisahkan sawah-sawah antara dusun yang satu dengan lainnya. Hiduplah sekelompok masyarakat yang rukun dan damai meskipun penduduk dalam kehidupan primitif yang biasa orang sebut dengan Desa Kedungsari yang memiliki jarak 3 Km ke arah utara dari Kota Kecamatan Tayu. Konon desa Kedungsari merupakan desa tertinggal yang rata-rata penduduknya dalam kategori prasejahtera.

Tradisi yang muncul setiap tahun setelah era perubahan terjadi, yaitu perubahan baik mulai dari peningkatan ekonomi melalui bercocok tanam, beternak, dan berkebun. Untuk sektor pendidikan masih mendominasi melalui  pendidikan informal tetapi pendidikan formal juga sampai sekarang sudah terdapat banyak kemajuan dilihat dari banyaknya masyarakat yang lulusan sarjana. 

Keterpaduan antara pemerintah desa dengan para lembaga desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda yang ada di desa telah mewujudkan Desa kedungsari lebih tertata baik itu dari infrastruktur, sektor ekonomi, sektor pendidikan, dan sektor keamanan yang menjadikan Desa Kedungsari lebih MANDIRI.